Skip to main content

PENGARUH GAS AIR MATA PADA TUBUH

SERTIFIKAT KOMPETENSI APOTEKER DAN CONTINUING PROGRAM DEVELOPMENT (CPD)

Setiap Apoteker diharuskan memiliki Sertifikat Kompetensi, demikian penjelasan pasal 37 PP 51/2009 karena untuk mendapatkan SIPA harus memiliki Sertifikat Kompetensi terlebih dahulu, dengan demikian Apoteker yang telah memiliki Surat Tanda Registrasi Apoteker (STRA) dan Surat Izin Praktek Apoteker (SIPA) dapat melaksanakan Pekerjaan Kefarmasian secara sah

Proses mendapatkan Sertifikat Kompetensi bagi setiap Apoteker yang dilaksanakan oleh Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia bersama Pengurus Daerah IAI dengan sistem Objective Structure Competency Assessment (OSCA), sistem kompetensi berorientasi kepada pasien. Sistem OSCA menyingkapi konsep  perubahan orientasi dunia farmasi saat ini yaitu dari drugs oriented ke patients oriented

Dengan menggunakan sistem OSCA dimana seorang Apoteker telah mendapatkan refreshing pengetahuan penggunaan obat tertentu misalnya, berkaitan dengan Hypertensi. Pengetahuan yang diperoleh ini sudah tentu belum cukup, perlu penambahan pengetahuan lain misalnya Diabetes mellitus, dan pengetahuan lain, dengan demikian, secara bertahap,  seorang Apoteker akan memiliki pengetahuan yang cukup, pengetahuan yang telah dimiliki ini harus dipraktekan di Apotek dan terus di up-grade melalui seminar lokal yang dilaksanakan sesama Apoteker

Continuing Program Development (CPD) adalah satu model yang dimaksudkan untuk memperbaharui secara terus menerus pengetahuan baik pengetahuan yang sudah ada maupun pengetahuan yang baru. Satu cara yang pasti dapat dilaksanakan melalui praktek di Apotek.

Pelaksanaan Continuing Development Program (CPD) di Apotek dapat dilakukan dengan membuat papan promosi yang bertuliskan, nama Apoteker, Nomor SIPA dan materi Konsultasi  Obat Hypertensi dan Diabetes mellitus, cara ini akan menarik pesien yang datang ke Apotek untuk meminta konsultasi secara langsung akan terjadi praktek pengetahuan, disamping itu akan menunjukkan bahwa Apoteker telah menggunakan Apotek sebagai tempat praktek secara maksimal, bila keadaan ini  tercapai akan menggambarkan orientasi Apoteker Indonesia sudah pada tahap yang tepat yaitu tahap patient oriented dan akan mengangkat wibawa Apoteker dimata masyarakat. Wacana ini haruslah dipikirkan dan diwujudkan demi kemajuan Apoteker Indonesia (Iskani., Drs., Apoteker)


Comments

Popular posts from this blog

Skala Guttman Cross-Sectional

                                                                                 Oleh : Drs. Iskani., Apt Tujuan Memberi gambaran cara pengukuran dengan menggunakan Skala Guttman model cross-sectional atau (tradisiona). Khusus untuk cara mengukur digunakan pendekatan kuantitatif yang menggunakan beberapa sebutan/istilah, seperti mendekati sesuai dan lainnya dalam bentuk angka, persentase Penilaian Penelitian Skala Guttman tradisional adalah penelitian bila ingin mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu permasalah ditanyakan, dan selalu dibuat dalam pilihan ganda yaitu “...

RE-SERTIFIKASI "2014" TANTANGAN DAN PELUANG KEMAJUAN APOTEKER INDONESIA

Disusun oleh : Drs. Iskani., Apoteker Setelah mengalami beberapa kali perubahan dan evaluasi terhadap beberapa model Uji Kompetensi Apoteker Indonesia, akhirnya terbit pedoman Re-Sertifikasi (Sertifikasi ulang), terbitnya pedoman Re-Sertifikasi ini atas kerja keras tim ad-hoc yang dibentuk oleh Surat Keputusan Pengurus Pusat IAI   Nomor 091/SK/IAI/III/2013. Melalui pedoman Re-Sertifikasi seorang Apoteker melaksanakan, mengumpulkan dan menilai jumlah SKP untuk mendapatkan Sertifikat Kompetensi bagi dirinya sendiri, setelah melalui penilaian tim verifikasi Penyelenggaraan Uji Kompetensi bagi lulusan Apoteker baru dan lama telah dilakukan oleh Ikatan Apoteker Indonesia sejak tahun 2008 yang dikenal dengan Penataran Uji Kompetensi Apoteker disingkat PUKA, sertifikasi modle PUKA ini berjalan selama sekitar dua tahun dan mulai tahun 2008 uji kompetensi Apoteker dirubah menjadi Sertifikasi Kompetensi Profesi Apoteker yang dikenal dengan SKPA, yang telah dan akan berlangsung...

MEMULAI MEMBUAT PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH (KTI)

                                                                                Oleh : Drs. Iskani., Apoteker  Dari mana memulainya? Sudah tentu adanya Permasalahan, apa itu Permasalahan?, Permasalahan adalah Penyimpangan antara :          • Teori dan Praktek          • Perencanaan dan Pelaksanaan        • Aturan dan Pelaksanaan          • Seharusnya dan lain yang terjadi          • Harapan dan Ke...